Pemanfaatan Data Satelit untuk Analisis Kekeringan di DAS Lekso Kabupaten Blitar. (Indonesian)

Item request has been placed! ×
Item request cannot be made. ×
loading   Processing Request
  • Additional Information
    • Alternate Title:
      Utilization of Satellite Data for Drought Analysis in the Lekso Watershed, Blitar Regency. (English)
    • Abstract:
      Drought disaster is a natural phenomenon that must be monitored so that an area does not experience extreme negative impacts. Blitar Regency is one of the districts in East Java Province which is prone to drought disasters. The Lekso watershed is one of the areas prone to drought in Blitar Regency. Therefore, drought analysis is needed to determine the level of drought conditions that occur in the Lekso watershed. This study uses the Rainfall Anomaly Index (RAI) method to calculate the drought index. Additional data is needed to optimize the results of drought analysis because the rain stations in the Lekso watershed are not evenly distributed. Therefore, this study utilizes CHIRPS satellite data for calculating planned rainfall station data. The location of the planned rain station point is determined based on the grid of the Kagan Rodda method. The results of the RAI drought index calculation for 20 years of observation show that in the Lekso watershed there were 7 worst drought years, namely in 2002-2003, 2006, 2014-2015, and 2018-2019. Based on drought trend patterns, it is estimated that drought in the Lekso watershed occurs every 2 to 7 years. Thus, based on research, satellite data is effectively used as additional data to optimize drought analysis. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
    • Abstract:
      Bencana kekeringan merupakan fenomena alam yang harus diwaspadai agar suatu daerah tidak mengalami dampak negatif secara ekstrem. Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terjadi bencana kekeringan. DAS Lekso merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi kekeringan pada Kabupaten Blitar. Maka dari itu, diperlukan analisis kekeringan untuk mengetahui kondisi tingkatan kekeringan yang terjadi di DAS Lekso. Studi ini menggunakan metode Rainfall Anomaly Index (RAI) untuk menghitung indeks kekeringan. Diperlukan data tambahan agar dapat mengoptimalkan hasil analisis kekeringan dikarenakan stasiun hujan yang terdapat di DAS Lekso tidak tersebar secara merata. Oleh karena itu, studi ini memanfaatkan data satelit CHIRPS untuk perhitungan data stasiun hujan rencana. Lokasi titik stasiun hujan rencana tersebut ditentukan berdasarkan jaring-jaring metode Kagan Rodda. Hasil perhitungan indeks kekeringan RAI selama 20 tahun pengamatan menunjukkan bahwa pada DAS Lekso terjadi 7 tahun kekeringan terparah yaitu pada tahun 2002-2003, 2006, 2014-2015, dan 2018-2019. Berdasarkan pola tren kekeringan, diperkirakan bahwa kekeringan di DAS Lekso terjadi setiap 2 hingga 7 tahun. Sehingga berdasarkan penelitian, data satelit efektif digunakan sebagai data tambahan untuk mengoptimalkan analisis kekeringan. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
    • Abstract:
      Copyright of Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is the property of Brawijaya University and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)