Penerapan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Bell's Palsy Dengan Metode Dempster Shafer Berbasis WEB. (Indonesian)

Item request has been placed! ×
Item request cannot be made. ×
loading   Processing Request
  • Additional Information
    • Abstract:
      Bell's palsy, a disturbance of the facial nerve which is responsible for regulating expression and the sense of touch on the human facial skin, resulting in temporary paralysis or weakness in one part of the facial muscles, which is a clinical symptom of mononeuropathy (interference with only one nerve). This condition alters one side of the face, making it appear saggy (asymmetrical), but has no effect on how well the brain or other parts of the body work.In diagnosing this disease, the patient usually consults the general practitioner first, but if the disease is severe, the general practitioner will refer to a neurologist. However, there are several problems faced by bell's palsy patients, namely not everyone can come to consult directly with a neurologist for reasons of ignorance of registration as a new patient, high cost of consultation, and long waiting in line. It is possible to draw the conclusion that an artificial intelligence system is required to facilitate decision-making that is both simpler and more consistent. The Dempster Shafer method will be used by the expert system to manage patient disease data and symptoms. The Dempster Shafer method is a mathematical calculation to find evidence based on the level of belief (belief) and distrust (plausibility) to be used in gathering information and calculating the probability (chance) of an event. The Dempster Shafer method was tested, and the diagnosis of bell's palsy with a density value of 80% was made. Therefore, patients with bell's palsy can be diagnosed with this method. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
    • Abstract:
      Bell's palsy, adanya gangguan pada saraf wajah yang bertanggung jawab untuk mengatur ekspresi dan indra peraba pada kulit wajah manusia, mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan sementara pada salah satu bagian otot wajah, yang merupakan gejala klinis mononeuropati (gangguan hanya satu saraf). Kondisi ini mengubah satu sisi wajah, membuatnya tampak melorot (asimetris), namun tidak berpengaruh pada seberapa baik otak atau bagian tubuh lainnya bekerja. Dalam mendiagnosa penyakit ini,biasa pasien berkonsultasi dahulu ke dokter umum, namun jika penyakit yang diderita berat maka dokter umum akan merujuk ke dokter spesialis saraf. Namun demikian, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pasien bell’s palsy yaitu tidak semua orang bisa datang berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis saraf dengan alasan faktor ketidaktahuan pendaftaran sebagai pasien baru, mahalnya biaya konsultasi,dan lama menunggu antrian. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem kecerdasan buatan diperlukan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih sederhana dan lebih konsisten. Metode Dempster Shafer akan digunakan oleh sistem pakar untuk mengelola data dan gejala penyakit pasien. Metode Dempster Shafer adalah perhitungan matematika untuk mencari bukti berdasarkan tingkat kepercayaan (belief) dan ketidakpercayaan (plausibility) untuk digunakan dalam menyatukan informasi dan menghitung probabilitas (peluang) suatu peristiwa. Metode Dempster Shafer diuji, dan dibuat diagnosis bell's palsy dengan nilai densitas 80%. Oleh karena itu, pasien dengan bell's palsy dapat didiagnosis dengan metode ini. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
    • Abstract:
      Copyright of Journal of Computer Science & Technology (JOCSTEC) is the property of PT. Padang Tekno Corp and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)