Abstract: Kerusakan habitat, eksploitasi berlebihan, monokultur adalah penyebab utama hilangnya hutan primer di Himalaya. Populasi, komposisi dan keanekaragaman pohon khususnya di Himalaya yang beriklim sedang memainkan peran kunci dalam pemeliharaan jasa-jasa ekosistem dan siklus biogeokimia alami. Penelitian ini mengeksplorasi komposisi dan status regenerasi spesies pohon di hutan campuran beriklim sedang di Kyongnosla Alpine Sanctuary, Sikkim Timur, India. Dua lokasi pada kisaran ketinggian 2800-3800 m dipilih dan 20 plot berukuran 20m x 20m untuk pohon, 80 plot berukuran 5 m x 5 m untuk pancang, dan 160 plot berukuran 1m x 1m untuk bibit diambil sampelnya untuk mempelajari status regenerasi. Sebanyak 17 jenis pohon milik 9 genus dan 8 famili tercatat Rhododendron sebagai genus yang paling dominan dengan jumlah spesies paling banyak. Semua atribut fitososiologis, seperti kepadatan relatif, kelimpahan dan indeks nilai penting dihitung. Rata-rata kekayaan jenis pohon dewasa dan anakan adalah 13,5± 0,7 dan untuk semai adalah 12,5 ± 0,07. Rerata kerapatan semai adalah 3609,77 ± 494,39 individu/ha, untuk pancang 1540 ± 113,13 individu/ha dan pohon dewasa 548,75 ± 8,83 individu/ha. Luas dasar total tutupan pohon berkisar antara 36,61 hingga 40,35 m2/ha, dari 1,54 hingga 1,71 m2/ha untuk pancang. Regenerasi yang cukup diamati pada 64,72% dari total spesies; regenerasi yang baik diamati pada 17,64 % spesies, 11,76 % spesies menunjukkan regenerasi yang buruk sedangkan 5,88 % tidak menunjukkan regenerasi. Distribusi kerapatan-diameter menunjukkan penurunan kerapatan pohon menuju kelas DBH yang lebih tinggi. Kajian ini tidak hanya memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang kesehatan ekosistem cagar alam tetapi juga akan membantu dalam memahami kompleksitas fungsi ekosistem dan pendekatan konservasi biota.. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
Processing Request
No Comments.